Thursday, June 11, 2015

Laporan Wawancara Pembelajaran Bahasa Indonesia di SDIT UKHUWAH Banjarmasin


BAB I
PENDAHULUAN

A.       LATAR BELAKANG
Kegiatan wawancara ini merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dan bermanfaat dalam mengetahui dan mendapatkan informasi mengenai cara mengajar yang baik. Saya selaku mahasiswi PGMI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Antasari Banjarmasin melakukan wawancara di SDN Teluk Dalam 3 Banjarmasin untuk memenuhi tugas final test mata kuliah Pembelajaran Bahasa Indonesia dan Sastra MI yang bertujuan untuk memperoleh informasi dari narasumber langsung.
Setelah selesainya kegiatan wawancara ini, saya kira sudah memenuhi tugas final test mata kuliah Pembelajaran Bahasa Indonesia dan Sastra MI dan saya berharap mendapatkan nilai yang baik dan memuaskan.

1.      Identitas Responden
Nama                                :  Rina Salawiyah, S.Pd
Nama Panggilan               :  Ibu Rina
Pendidikan Terakhir        :  STIKIP PGRI, S1 FKIP UNLAM Banjarmasin
Pengalaman Mengajar     : Pernah, SDN Tatah jeruju Kab. Banjar 1989-1998, MIN Nurul Ulum, Perusahaan Mainan Anak-anak di Arjuna Plaza
Berapa lama Mengajar :  Di SDN Teluk Dalam selama ± 16 tahun
2.      Tema Wawancara
“Penerapan Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia”
3.      Sumber Informasi
Hari/ Tanggal        : Senin, 22 Desember 2014
Pukul                     : 09.15 WITA
Tempat                  : SDN Teluk Dalam 3 Banjarmasin
Alamat                  : Jln. Mulawarman Kec. Banjar Barat
4.      Tujuan Wawancara
a.       Tujuan Umum
o   Untuk memenuhi tugas final test mata kuliah Pembelajaran Bahasa Indonesia dan Sastra MI.
o   Untuk mengetahui bagaimana cara Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah SDN Teluk Dalam 3 Banjarmasin
b.      Tujuan Khusus
o   Untuk melatih mental dalam berbicara dengan orang yang lebih berpengalaman
o   Untuk memperoleh informasi dari narasumber langsung
o   Untuk melatih untuk disiplin dan bertanggung jawab
5.      Teori Rujukan
Salah satu tujuan pembelajaran bahasa, menurut Basiran adalah keterampilan komunikasi dalam berbagai konteks komunikasi. Kemampuan yang dikembangkan adalah daya tangkap makna, peran, daya tafsir, menilai, dan mengekspresikan diri dengan berbahasa. Kesemuanya itu dikelompokkan menjadi kebahasaan, pemahaman, dan penggunaan.
Tujuan pengajaran bahasa indonesia pada semua jenjang pendidikan adalah membimbing anak didik agar mampu memfungsikan bahasa indonesia dalam komunikasinya dengan segala aspek. Jadi tujuan dari pengajaran bahasa indonesia itu diarahkan kepada kemampuan anak didik agar melakukan komunikasi dengan bahasa indonesia sesuai dengan fungsinya.
Antar semi dalam bukunya “Rancangan Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia” mengemukakan, bahwa tujuan pengajaran bahasa adalah terampil menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar sesuai dengan situasi dan kondisi dan juga kemampuan mengapresiasikan sastra yang baik.[1]
§   Pengertian Metodologi Pembelajaran Bahasa
Dalam dunia pendidikan, startegi diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan yang tertentu. Berarti strategi digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan. Oleh sebab itu, sebelum menentukan strategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas yang dapat diukur keberhasilannnya.
Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Bagaimana upaya mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secra optimal, ini dinamakan dengan metode. Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dengan demikian, bisa terjadi satu strategi pembelajaran digunakan beberapa metode. Oleh karena itu, strategi berbeda dengan metode. Strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi.
Istilah lain yang juga memiliki kemiripan dengan strategi adalah pendekatan (approach). Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolah atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Oleh karenanya strategi dan metode pembelajaran yang digunakan dapat bersumber atau tergantung dari pendekatan tertentu.
Roy Killen (1998) menyatakan ada dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teacher centered) dan pendekatan yang berpusat pada siswa (student centered).
Selain strategi, metode dan pendekatan pembelajaran terdapat juga istilah teknik pembelajaran. Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat ditentukan bahwa sesuatu strategi pembelajaran yang diterapkan guru akan tergantung pada pendekatan yang digunakan, sedangkan bagaimana menjalankan strategi itu dapat diterapkan berbagai metode pembelajaran. Dalam upaya menjalankan metode pembelajaran guru dapat menentukan teknik yang dianggap relevan dengan metode yang digunakannya.
Metodologi adalah ilmu mengenai metode, dan istilah metode ini mencakup: silabus, pendekatan, strategi / teknik, materi, dan gaya guru. (H.G. Tarigan, 1989:18). Jadi dalam setiap pengajaran diperlukan suatu metode untuk mencapai tujuan pengajaran tersebut.
Setiap metode pengajaran bahasa pada dasarnya menginginkan hasil yang sama yaitu agar para siswa dapat membaca, berbicara, memahami, menerjemahkan, dan mengenali penerapan-penerapan tata bahasa yang dipelajari.
Oleh karena itu, guru perlu menguasai dan dapat menerapkan berbagai strategi yang di dalamnya terdapat pendekatan, metode, dan teknik secara spesifik.[2]
§  Jenis-Jenis Metode Pengajaran Bahasa Indonesia
Cara mengajar guru sangat berpengaruh kepada cara belajar siswa. Bila guru mengajar hanya dengan metode ceramah maka dapat diduga siswa belajar secara pasif dan hasilnya pun berupa pemahaman materi bersifat teoritis. Belajar melalui pengalaman semakin jauh dari kenyataan.
8. Metode Linguistik
9. Metode Ceramah
10. Metode Bibahasa
11. Metode Situasional
12. Metode Audiolingual
13. Metode Diskusi
14. dan Metode lainnya
 
Untuk mengatasi hal itu maka setiap guru, juga guru bahasa Indonesia, di SD harus mengenal, memahami, menghayati, dan dapat mempraktikkan berbagai metode pengajaran bahasa. Metode yang dimaksud adalah:
1.        Metode Langsung
2.        Metode Demonstrasi
3.        Metode Tatabahasa
4.        Metode Membaca
5.        Metode Terjemahan
6.        Metode Pembatasan Bahasa
7.        Metode Unit Teaching
Mungkin sekali tidak semua metode tersebut di atas cocok digunakan sebagai metode pengajaran bahasa Indonesia di SD. Tetapi sebagian di antaranya dapat digunakan sebagai metode pengajaran bahasa Indonesia di SD. [3]
Ketika memilih metode pembelajaran bahasa indonesia untuk digunakan dalam mengajar, seorang guru instruktur harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
*        Tidak ada satu pun metode yang paling unggul karena semua memiliki karakteristik yang berbeda, memiliki kelemahan dan keunggulan.
*        Setiap metode hanya sesuai untuk pembelajaran sejumlah kompetensi.
*        Setiap kompetensi memiliki karakteristik yang umum maupun spesifik sehingga pembelajaran suatu kompetensi membutuhkan metode tertentu.
Dengan alasan di atas, maka jalan terbaik adalah menggunakan kombinasi dari berbagai metode yang sesuai dengan:
*        Karakteristik materi yang diajarkan
*        Karakteristik siswa
*        Kompetensi guru dalam metode yang akan digunakan, dan
*        Ketersediaan sarana dan waktu[4]


























BAB II
ISI LAPORAN
A.         HASIL WAWANCARA
Pada hari Senin, 22 Desember 2014, sekitar pukul 09.15. Saya dan teman-teman tiba berhadir di sekolah SDN Teluk Dalam 3 Banjarmasin. Ketika sampai di sana saya merasakan sekolah ini suasananya yang sejuk dan nyaman karena adanya air terjun, bersih dan disekelilingi dengan tanaman bunga-bunga. Kami juga disambut dengan ramah oleh guru-guru yang ada disana. Setelah satu hari sebelumnya kami telah diberi izin dari Ibu Kepala Sekolah dan hari ini kami mendapat kesempatan untuk mewawancarai salah satu guru kelas/ Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.  Beliau bernama Rina Salawiyah, S.Pd. Beliau sangat ramah, lucu dan banyak pengalamannya serta terbuka atas setiap pertanyaan yang diajukan, sehingga kegiatan wawancara dapat berjalan dengan lancar dan baik.
Narasumber               : Rina Salawiyah, S.Pd
Pewawancara            : Hayatun Nupus
Juru Foto                   : Insyirah

No
Item Pertanyaan
Jawaban
1
Siapa Nama ibu?
Rina Salawiyah, S.Pd.
2
Apa pendidikan terakhir yang ditempuh?
STIKIP PGRI, S1 Fkip Bahasa Indonesia Unlam Banjarmasin
3
Pengalaman mengajar ibu, di sekolah apa saja selain disekolah ini?
Pernah, SDN Tatah jeruju Kab. Banjar 1989-1998, MIN Nurul Ulum, Perusahaan Mainan Anak-anak di Arjuna Plaza
4
Berapa lama ibu mengajar disini?
±  selama 16 tahun
5
Ibu mengajar di kelas berapa?
Di kelas 6 yang terdiri dari A-D
6
Berapa jumlah siswa dalam kelas yang ibu ajar? (laki-laki dan perempuan)
Jumlah siswa 35/36
Laki-laki= 23 dan perempuan 13
7
Menurut ibu, berapa orang siswa yang ideal dalam satu kelas?
Menurut saya jumlah siswa yang ideal dalam satu kelas adalah 32 orang, tetapi tergantung situasi, kondisi dan fasilitas kelas.
8
Kurikulum apa yang digunakan di sekolah ini?
KTSP 2006. Menurut saya kurikulum 2013 itu untuk siswa SMK dan mahasiswa, karena kurikulum 2013 peserta didik dituntut untuk mandiri.
9
Apakah ada persiapan yang ibu lakukan sebelum pelaksanaan pembelajaran? (Silabus dan RPP)
Iya, ada raker kerja dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
10
Berapa hari sebelum pelaksanaan pembelajaran ibu membuat RPP?
Sebelum tahun ajaran baru, jika sudah ada kalender pendidikan maka guru dapat melihat pekan efektifnya sehingga dapat membuat RPP.
11
Pada tahap pendahuluan pembelajaran, apa yang ibu lakukan untuk menarik perhatian siswa, dan sekaligus menimbulkan motivasi dalam belajar?
Salam, meninjau kembali, membaca Asmaul Husna, mengulang pembelajaran sebelumnya, dan salah satu siswa perwakilan untuk menceritakan kembali dengan bahasa masing-masing belajar sambil bernyanyi terkait dengan materi.
12
Apakah ibu memberi acuan bahan belajar yang akan disajikan?
Iya, bernyanyi sekaligus memberi acuan dan memotivasi
13
Pada pembelajaran bahasa Indonesia, apakah menggunakan sistem student centered atau guru hanya sebagai fasilitator?
Pembelajarannya melibatkan siswa, biasa disebut dengan 3S (Santai, serius, selesai), Student Centered.
14
Dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia, apakah menggunakan media?
Iya, kadang-kadang menggunakan media. Untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia lebih sering mengamati langsung objeknya, misalnya tanaman hijau maka guru dapat meminta peserta didik untuk mengamati langsung tanaman hijau yang ada di sekolah atau sekitar sekolah.
15
Apa strategi pembelajaran yang sering digunakan?
Strategi yang digunakan harus membuat anak senang, bisa juga membuat kelompok-kelompok.
16
Apa metode yang bisa menunjang pelaksanaan dari strategi di gunakan?
Membuat kelompok besar atau kelompok kecil. Misalnya untuk kelas VI jumlah siswa ada 36 orang jadi dapat membuat 6 kelompok kecil yang masing-masing terdiri dari 6 orang.
17
Mengimplementasikan metode itu, apa teknik/langkah-langkah yang digunakan?
Di minta perkelompok mencari nama pahlawan misalnya
18
Apakah buku paket menjadi satu-satunya sumber belajar?
Sumber belajar tidak terpaku pada satu buku, ada banyak buku dan bisa pula sumber belajar dari internet
19
Apakah ada menggunakan buku paket yang bukan dari pemerintah?
Tidak ada
20
Kendala apa saja yang dilakukan untuk mengatasi kendala pada saat berlangsungnya pembelajaran?
Peserta didik lebih sering menggunakan bahasa Ibu atau bahasa keseharian dibandingkan dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
21
Upaya apa yang dilakukan untuk mengatasi kendala pada saat berlangsungnya pembelajaran?
Cara mengatasinya dengan memberi pengertian bahwa kita sebagai orang Indonesia harus bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik.
22
Apakah ada game-game yang digunakan untuk menghilangkan kebosanan anak?
Permainannya dengan tebak kata
23
Pada waktu menyimpulkan materi, apakah Ibu yang menyimpulkan atau meminta 1 orang siswa atau secara bersama-sama?
Satu orang siswa untuk menyimpulkan kemudian di akhir ibu menyimpulkan untuk penyempurna
24
Pada tahap evaluasi, apakah dilaksanakan pada setiap pertemuan?
1 KD 3x pertemuan, pada pertemuan ke 3 baru diadakan evaluasi
25
Apakah pelaksanaannya di dalam kelas atau berupa PR?
1 KD 1 PR
26
Apa kesan yang Ibu dapatkan selama mengajar bahasa Indonesia?
Senang, dengan penuh perhatian, bimbingan dan kasih sayang




















BAB III
PENUTUP
A.         SIMPULAN
Berdasarkan wawancara yang saya lakukan dengan guru yang bersangkutan, yang bernama Ibu Rina Salawiyah, S.Pd beliau orangnya baik, ramah dan lucu. Bahwasanya beliau mengajar pada kelas VI yang terdiri dari A-D dan menjadi wali kelas VI D, beliau dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia, beliau menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran terlebih dahulu. Kurikulum yang digunakan adalah KTSP 2006. Dalam komponen RRP guru memuat metode, strategi media dll untuk menunjang untuk mencapainya tujuan pembelajaran. Pembelajaran Bahasa Indonesia pada kelas VI sebanyak 5x pertemuan dalam seminggu. Dalam proses pembelajaran guru menggunakan 3S yaitu Santai, Serius, Selesai, sehingga peserta didik tidak merasa bosan.
B.         SARAN-SARAN
Kegiatan wawancara ini merupakan suatu kegiatan yang sangat bermanfaat, untuk itu disarankan pada calon guru untuk mengetahui bagaimana seorang guru mengajar suatu pembelajaran. Kemudian sebagai seorang calon guru tentunya dapat memilih mana yang baik dan tidak baik untuk diajarkan kepada peserta didik ketika sudah mengajar kelak. Saran khusus untuk Ibu Rina Sebaiknya menggunakan strategi jangan mengikuti kehendak siswa dan seharusnya kita mengatur terlebih dahulu sebelum pembelajaran dilaksanakan yaitu dalam RPP karena strategi adalah suatu penunjang untuk mencapai tujuan pembelajaran dan juga ibu harus rajin dan kreatif mengadakan media yang lebih konkrit biar lebih paham. Akan tetapi ibu Rina sangat luar biasa dan sangat bagus karena banyak pengalamannya dan suara ibu sangat lantang semoga ilmu yang diberikan ibu bermanfaat dan ikhlas serta di berkahi oleh ALLAH SWT.
Saya memohon maaf sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan serta kekurangan dalam laporan hasil wawancara ini. Selain untuk memenuhi tugas Final, semoga laporan hasil wawancara ini dapat menjadi motivasi dan koreksi bagi pembaca dan guru dengan itu mengetahui bagaimana menjadi seorang guru Bahasa Indonesia.


DAFTAR RUJUKAN

Sanjaya, Wina Dr., M.Pd. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Kencana Prenada Media Group: Jakarta
Aqib, Zainal. 2013. Model-Model, Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual inovatif. CV YRAMA WIDYA: Bandung
http://trioardhian.blogspot.com/2012/01/metode-pembelajaran-bahasa indonesia.html.







                  










Cloud Callout: Fhoto bersama dengan Ibu Rina Salawiyah S. Pd guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SDN Teluk Dalam 3  LAMPIRAN
 







[1] Pembelajaran Bahasa Indonesia , artikel di akses pada tanggal 28 Desember 2014 dari http://endonesa.wordpress.com/ajaran-pembelajaran/pembelajaran-bahasa-indonesia/
[2] Dr. Wina Sanjaya, M.Pd. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. (Jakarta: Kencana Prenada Media Group. th 2008)
[3] http://trioardhian.blogspot .com/2012/01/metode-pembelajaran bahasa indonesia.html. di akses pada tanggal 28 Desember 2014
[4]  Zainal Aqib, Model-Model, Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual inovatif, (Bandung : CV YRAMA WIDYA, th 2013), hal.122-123

Related Posts

There is no other posts in this category.

Post a Comment